fbpx
Minggu, 8 September 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Smelter Freeport di Gresik, Menteri Bahlil Diprotes Masyarakat Papua

2 min read

TOP-NEWS.id, JAKARTA – PT Freeport Indonesia telah memulai pembangunan pabrik pengolahan tambang atau smelter di Gresik, Jawa Timur. Dan pada 12 Oktober 2021, proyek tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun ternyata proyek ini menuai protes dari banyak masyarakat Papua.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak protes dari masyarakat Papua mengenai proyek smelter Freeport yang dibangun di Gresik. Padahal tambang Freeport lokasinya di Papua.

“Saya mengikuti betul tentang dinamika di Papua dan Papua Barat, khususnya terkait dengan aspirasi saudara saya di Kadin dan asosiasi, baik itu organisasi kepemudaan, adat, kelompok intelek dan sebagainya. Menyampaikan saran kenapa smelter dibangun di Gresik,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

“Saya dapat protes, hingga surat banyak masuk menyatakan Kakak seperti bukan dari Papua saja,” ujar dia menambahkan.

Bahlil menjelaskan, smelter di Gresik itu sudah diputuskan dari 2017 – 2018 lalu. Dengan pertimbangan infrastruktur di Papua yang belum memenuhi, termasuk listrik, maka smelter dibangun di Gresik.

Saat ini kapasitas produksi tembaga Freeport dari tambangnya di Papua mencapai 3 juta ton per tahun. Bahlil mengatakan, 1,3 juta ton untuk memenuhi smelter yang eksisting di Gresik, lalu 1,7 juta akan dialihkan untuk smelter baru.

Namun pemerintah akan melakukan langkah mitigasi mengenai protes dari Papua tersebut. Bahlil mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi untuk meningkatkan kapasitas produksi tembaga Freeport dan membangun smelter baru yang diharapkan bisa di Papua.

Reporter: Alivia Sarah Putri
Editor: Frida Fodju

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.