fbpx
Minggu, 8 September 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Peduli Masyarakat Pengungsi, Mahasiswa UNIPA Audiensi dengan Pimpinan LP3BH Manokwari

2 min read

TOP-NEWS.id, MANOKWARI – Mahasiswa Universitas Papua (UNIPA) yang bergabung dalam tim yang disebut Mahasiswa Peduli Masyarakat Pengungsi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, mendatangi Kantor Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Selasa (9/11/2021).

Tim Mahasiswa dipimpin Abraham Sakof (Ketua) dan Sekretaris Orgenes Jitmau diterima Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari Advokat Yan Christian Warinussy.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Tim Majasiswa Abraham Sakof menyampaikan surat perihal permohonan audiensi dan diterima Warinussy sebagai pimpinan LP3BH.

Pertemuan selama lebih kurang dua jam tersebut, Tim Mahasiswa menyampaikan kalau mereka telah mengantarkan sejumlah barang bantuan kepada pengungsi di wilayah Kabupaten Maybrat.

Mahasiswa UNIPA saat beraudiensi dengan pimpinan LP3BH Manokwari Advokat Yan Christian Warinussy, SH (kemeja merah corak putih), membahas warga masyarakat dari sejumlah kampung mengungsi tinggalkan tempat tinggal mereka.

Tim memperoleh banyak informasi mengenai jumlah pengungsi dari sejumlah kampung di wilayah Aifat dan Aitinyo yang diperkirakan mencapai angka sekitar 4.000-an jiwa.

“Kami mendapat informasi bahwa ada sejumlah ibu-ibu yang telah melahirkan anaknya di tengah hutan di tempat mereka (masyarakat) mengungsi,” jelas salah satu mahasiswa dalam pertemuan tersebut yang disampaikan Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari Advokat Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis kepada TOP-NEWS.id, Selasa (9/11/2021) siang.

Abraham Sakof menambahkan bahwa warga masyarakat dari wilayah Aifat dan Aitinyo yang telah mengungsi pasca insiden Kisor, banyak yang tidak terlayani dari sisi hak atas pendidikan, hak atas pelayanan kesehatan dan hak pengembangan ekonomi.

“Kami memperoleh informasi bahwa warga masyarakat sangat ingin pulang kembali ke kampung halamannya masing-masing, tetapi mereka perlu jaminan keamanan dari pemerintah dan aparat keamanan (TNI/Polri). Sehingga atas nama LP3BH Manokwari, saya ingin berpesan kepada Panglima Kodam XVIII/Kasuari untuk segera menarik seluruh personel non organiknya dari wilayah Maybrat,” pinta dia.

“Kemudian memberi ruang bagi masyarakat pengungsi serta masyarakat Maybrat seluruhnya untuk mempersiapkan perayaan Natal 2021 dan menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2022 yang akan datang,” ucapnya.

Kiranya lantunan lagu Silent Night (Malam Kudus) yang sedang terjadi saat ini di kota-kota, seperti Manokwari dan Sorong dapat turun menyejukkan hati Panglima Kodam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat untuk segera mereview model pendekatan keamanan dalam kasus Maybrat demi keselamatan mayoritas warga masyarakat dari wilayah Aifat dan Aitinyo, yang saat ini masih dalam pengungsian dan kurang terjamin hak asasinya di wilayah Kabupaten Maybrat dan sekitarnya.

Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.