Bintang Kejora Berkibar Lagi, Jubir JDP Minta DPRPB Panggil Pangdam Kasuari dan Kapolda PB
2 min readTOP-NEWS.id, MANOKWARI – Lagi, bendera bintang kejora berkibar di menara tower Telkomsel berukuran 1×1/2 meter di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kampung Ayambori, Manokwari Barat, Papua Barat.
“Sebagai Juru Bicara Jaringan Damai Papua (Jubir JDP), saya menyampaikan keprihatinan JDP atas peristiwa “berkibarnya” selembar Bendera Bintang Kejora berukuran 1 x 1/2 meter di atas menara (tower) Telkomsel di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja, Kampung Ayambori-Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Selasa (19/10/2021) sekira pukul 10:30 WIT,” demikian disampaikan Jubir JDP Advokat Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis kepada TOP-NEWS.id, Selasa (19/10/2021) siang.
Soal ini, JDP memandang bahwa model praktik mengibarkan bendera bintang kejora (BK) di area yang tidak berpenghuni dan tidak ada pengamanan cenderung tidak elok dan justru memalukan negara sesungguhnya.
“Sebab rakyat Papua, khususnya rakyat asli Papua sudah sangat paham dengan perilaku tidak terpuji dan memalukan seperti itu. Tower Telkomsel ini memiliki tinggi yang pasti tidak bisa dinaiki oleh warga masyarakat awam, melainkan besar kemungkinan pelaku adalah dari kalangan yang terlatih dan profesional. Bahkan, praktik seperti ini sudah seringkali dilakukan,” ungkap Yan.
Di Mana TNI-Polri ?
Ia menambahkan, di Manokwari beberapa tahun lalu juga pernah ada BK yang berkibar di menara (tower) pemancar Stasion Radio Republik Indonesia (RRI) di Reremi, Manokwari.
Bahkan, kata dia, pernah juga BK berkibar di ujung tower Telkomsel di dalam halaman Kampus Universitas Papua (Unipa). Hingga saat ini tidak ditemukan siapa pelakunya.
“Hari ini, pagi-pagi benar kami warga masyarakat di Manokwari dikejutkan dengan berita adanya pengibaran BK di tower Telkomsel TWA Gunung Meja, Kampung Ayambori, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat,” ucap Yan.
“Patut dipertanyakan dimana gerangan para petinggi institusi keamanan Polri dan TNI di Manokwari dan Papua Barat saat kejadian ini? Bagaimana para intelijen dari Polri dan TNI bekerja, sampai hal seperti ini bisa “bobol”? ” tanya Yan lagi.
Untuk itu, Jubir JDP meminta mengevaluasi dan audit sistem keamanan lokal Manokwari sebagai Ibukota Provinsi Papua Barat, juga penting dilakukan segera oleh rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPR PB) dalam waktu dekat ini.
“Penting DPR PB memanggil Kapolda Papua Barat dan Panglima Kodam XVIII/Kasuari guna mengklarifikasi peristiwa ini,” pintanya.
Editor: Frifod