fbpx
Minggu, 19 Mei 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

2020, Garuda Cetak Pendapatan Rp20 Triliun Pada Jasa Kargo

5 min read
Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra (Facebook @irfan.setiaputra)

TOP-NEWS.id, JAKARTA – Manajemen maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melaporkan kinerja tahunan audit 2020 selama pandemi Covid-19.
Dalam keterangan resminya, Jumat (16/7/2021), Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar 1,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp20,30 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).

Pendapatan usaha ini ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 1,2 miliar dollar AS atau Rp17,40 triliun, pendapatan penerbangan tidak berjadwal 77 juta dollar AS atau Rp1,12 triliun, dan lini pendapatan lainnya sebesar 214 juta dollar AS atau Rp 3,10 triliun.

Ditambahkannya, Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan beban operasional penerbangan sebesar 35,13 persen menjadi 1,6 miliar dollar AS atau Rp23,20 triliun dibandingkan pada 2019 lalu yang sebesar 2,5 miliar dollar AS atau Rp36,25 triliun.

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan bahwa penurunan beban itu turut ditunjang oleh langkah strategis efisiensi biaya, yang salah satunya melalui upaya renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya operasional penunjang lainnya yang saat ini terus dioptimalkan oleh perusahaan.

“Melalui upaya tersebut, saat ini Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan beban biaya operasional hingga 15 juta dollar AS (Rp 218 miliar) per bulannya,” tulis Irfan dalam keterangan resminya, Jumat (16/7/2021).

Sebagai perbandingan, berdasarkan paparan Irfan Setiaputra dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021), juga disinggung soal kinerja Garuda berdasarkan data belum diaudit.

Dari paparan tersebut, Garuda disebutkan menderita rugi bersih sebesar 2,50 miliar dollar AS atau setara dengan Rp35 triliun di 2020 dibandingkan dengan 2019 yang masih mencetak laba bersih 6,99 juta dollar AS.

Irfan menyatakan, perseroan terus mengoptimalkan langkah percepatan pemulihan kinerja di tengah kondisi pandemi Covid-19, yang salah satunya turut diselaraskan dengan momentum pertumbuhan sektor ekspor nasional melalui langkah maksimalisasi pangsa pasar angkutan logistik.

Hal tersebut, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan sektor ekspor nasional yang diperkirakan akan terus meningkat, menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan konsistensi peningkatan trafik ekspor Indonesia pada bulan Juni 2021, dengan keberhasilan angka pertumbuhan hingga 54,46 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Sejalan dengan berbagai langkah upaya perbaikan kinerja usaha yang terus kami lakukan secara berkelanjutan, tren pertumbuhan sektor ekspor nasional menjadi momentum penting bagi upaya optimalisasi lini bisnis penunjang yang dijalankan perusahaan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19, terutama melalui bisnis kargo dan charter,” jelasnya.

Bisnis Kargo Naik

Secara konsisten, kata Irfan, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan. Hingga Mei 2021, Garuda Indonesia Group berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Konsistensi tersebut, sejalan dengan kinerja bisnis kargo pada akhir 2020 di mana perusahaan berhasil mencatatkan angkutan trafik kargo udara yang menyentuh level 99 persen dari performa angkutan kargo pada periode sebelum pandemi.

Dengan tren pertumbuhan positif tersebut, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo guna menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia, salah satunya melalui pengoperasian dua armada passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional.

Konsistensi tersebut, sejalan dengan kinerja bisnis kargo pada akhir 2020, di mana perusahaan berhasil mencatatkan angkutan trafik kargo udara yang menyentuh level 99 persen dari performa angkutan kargo pada periode sebelum pandemi.

Dengan tren pertumbuhan positif tersebut, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo guna menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia, salah satunya melalui pengoperasian dua armada passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional.

Sementara itu, menyikapi catatan disclaimer (opini tidak memberikan pendapat) Laporan Keuangan Garuda Indonesia tahun buku 2020, pada prinsipnya Irfan menegaskan, perusahaan tentu menghargai independensi auditor yang mencatatkan keterangan tersebut dalam pembukuan laporan kinerja keuangan sepanjang 2020.

Catatan disclaimer itu diberikan dengan pertimbangan aspek keberlangsungan usaha yang menjadi perhatian auditor di tengah upaya restrukturisasi yang dijalankan perusahaan sebagai langkah pemulihan kinerja.

Irfan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan realitas bisnis yang tidak dapat terhindarkan di tengah tekanan kinerja usaha, imbas kondisi pandemi yang mengantarkan industri penerbangan dunia pada level terendah sepanjang sejarah, di mana lalu lintas penumpang internasional mengalami penurunan drastis lebih dari 60 persen selama 2020.

Hal tersebut, membawa trafik perjalanan lalu lintas udara internasional kembali ke level trafik lalu lintas udara pada 2003. Sebuah kemunduran signifikan dari industri penerbangan yang telah berkembang pesat selama 10 tahun terakhir.

Kondisi itu yang turut tergambarkan pada kinerja usaha Garuda Indonesia yang saat ini terdampak signifikan pada aspek keberlangsungan usaha.
Hal tersebut juga merupakan situasi yang tidak terhindarkan dihadapi oleh berbagai pelaku industri penerbangan lainnya yang harus melakukan berbagai langkah fundamental guna mengoptimalkan kinerja usahanya.

Beberapa langkah, antara lain dilakukan melalui upaya diversifikasi bisnis baik dalam skala besar maupun kecil, yang tak lain dan tak bukan dimaksudkan untuk mengupayakan keberlangsungan usaha di tengah krisis industri penerbangan dunia saat ini.

“Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, Garuda Indonesia memastikan komitmennya untuk senantiasa hadir memenuhi kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan masyarakat Indonesia melalui pengalaman terbang yang aman dan nyaman,” tuturnya.

“Hal itu selaras dengan konsistensi penerapan protokol kesehatan di seluruh lini operasi Garuda Indonesia, yang turut mengantarkan kami menjadi salah satu maskapai penerbangan terbaik di Asia Tenggara dengan kualitas penerapan protokol kesehatan (prokes) di seluruh aspek layanan,” jelasnya.

Dia menjelaskan, rangkaian upaya maksimal yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadirkan layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan sehat tentunya tidak terlepas dari esensi moda transportasi udara sebagai sektor krusial, terutama di masa PPKM Darurat yang tengah diberlakukan.

Kehadiran transportasi udara berperan besar dalam menunjang pergerakan logistik maupun perjalanan masyarakat yang harus terbang, karena memiliki kebutuhan prioritas di masa pandemi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Garuda Indonesia akan terus mengedepankan penerapan prokes sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku, yang turut didukung dengan pengetatan persyaratan penerbangan oleh otoritas terkait guna menghadirkan perlindungan multiproteksi bagi masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan dengan moda transportasi udara.

Ia menambahkan bahwa pandemi Covid-19 ini mengajarkan pelaku sektor industri penerbangan tentang makna penting upaya akseleratif dan resiliensi dalam menghasilkan evolusi bisnis yang berkesinambungan.

“Berbagai langkah strategis pemulihan kinerja terus kami jalankan hingga kini, antara lain melalui konsolidasi operasi guna mendorong efisiensi serta menunjang business continuity Perusahaan di tengah kondisi makro yang penuh tantangan dan pasar yang semakin kompetitif,” katanya.

Di samping itu, kata Irfan, perusahaan juga tengah merampungkan program restrukturisasi secara menyeluruh terhadap kinerja usaha, yang akan dilakukan secara bertahap dan terukur dengan mengedepankan komitmen keberlangsungan usaha.

“Untuk itu, Garuda Indonesia optimistis dapat semakin agile dan adaptif dalam menjawab tantangan industri penerbangan ke depannya,” tegasnya.

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.