PON XX, Bupati Jayapura : Papua Aman-Aman Saja Kok, Tak Perlu Bawa Brimob
3 min readTOP-NEWS.id, JAYAPURA – Bupati Jayapura yang juga Ketua Umum (Ketum) Sub PB PON XX Papua Mathius Awoitauw, SE, MSI mengatakan bahwa kebijakan Tim PON Sumatera Barat (Sumbar) yang dikawal Brimob saat menghadiri PON XX di Papua sangat berlebihan. Hal ini memberi kesan bahwa Papua tidak aman bagi para atlet dari seluruh Indonesia untuk mengikuti PON di Papua.
“Saya menilai itu sangat berlebihan seakan-akan memberi kesan bahwa Papua ini tidak aman. Di sini aman-aman saja kok. Lagipula untuk keamanan dari panitia PON juga sudah ada, jadi tidak perlu lagi membawa pengamanan sendiri. Jangan sampai ada kesan bahwa Kontingen Sumbar tidak percaya dengan kerja panitia di Papua,” kata Ketum Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (16/9/2021).
Dikatakan Mathius, kebijakan Tim PON Sumbar yang membawa Brimob ke Papua memberikan kesan bahwa Sumbar tidak yakin bahwa Papua aman bagi siapapun dari seluruh Nusantara.
“Jangan saudara-saudara dari Sumatera Barat memberi kesan bahwa Papua ini menyeramkan. Di Papua ini saudara dari Sumatera Barat banyak sekali dan mereka aman-aman saja. Jadi tolong jangan buat kebijakan aneh macam begini,” tuturnya.
Untuk standar, dijelaskannya, keamanan atlet PON XX sudah diatur semua oleh pihak panitia yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan juga masyarakat.
“PON ini adalah pesta olahraga persaudaraan sesama anak bangsa dari seluruh suku dan daerah di seluruh Indonesia. Kita harus beri kesan bahwa ini, adalah perhelatan persahabatan dan persaudaraan. Dengan ada macam begini kan seakan-akan memberi kesan tidak percaya pada kami di Papua bisa menjadi tuan rumah yang baik,” ucap Bupati.
Bupati meminta agar kontingen PON XX dari Sumbar mengevaluasi kembali keputusannya membawa kekuatan Brimob sebagai pengamanan khusus bagi para atletnya. “Jangan seperti itu. Datang ke Papua ini biasa saja. Di sini aman-aman saja kok,” katanya.
Kontingen NTT Juga Dikawal Brimob
Selain Sumbar, sebanyak 31 personel Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) juga diberangkatkan ke Papua. Mereka mendapat tugas mengawal kontingen NTT pada PON XX Papua.
Personel Brimob Polda NTT akan diberangkatkan dalam tiga tahap sesuai pengiriman kontingen. Tiap tahap beranggotakan sekitar 10 personel.
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif menjelaskan, pengiriman personel Brimob ini merupakan perintah Kapolri kepada seluruh Polda. Mereka diinstruksikan untuk mengamankan kontingen masing-masing pada PON XX Papua.
“Pengamanan ini dilakukan dengan kemampuan, profesionalisme, dan secara humanis, serta kita tekan zero insiden. Apapun itu yang ada, baik itu atlet, kontingen, dan juga personel itu sendiri,” kata Kapolda NTT di Kupang, Kamis (16/9/2021).
Lothairia Latif menjellaskan bahaa pihaknya akan mengamankan kontingen NTT dengan profesional.
Tidak boleh ada kesalahan sedikitpun. Penugasan yang sifatnya nasional seperti ini harus melalui persiapan yang benar, karena kita tidak bisa prediksi tapi kita bisa antisipasi.
Menurutnya, pengiriman personel Brimob bukan karena kerawanan, namun terlebih untuk pengamanan event nasional di Papua yang cukup jauh. Sesuai amanat, pengamanan internal kontingen provinsi diserahkan ke polda masing-masing.
“Personel yang kita berangkat berjumlah 31 orang setingkat peleton, dan di sana (Papua) tinggal kita menyesuaikan karena di sana juga sudah ada pasukan yang disiapkan oleh Polda Papua. Konsen kita adalah bagaimana atlet kita aman,” pungkas Lotharia.
Personel yang ditugaskan mengamankan kontingen NTT pada PON XX Papua telah mengikuti pelatihan selama satu bulan. Latihan yang dijalani terdiri dari terori dan praktik.
“Kita memang harus seperti itu, tidak boleh over confidence dan ingat semuanya kita harus lakukan dengan profesional,” tukas dia lagi.
Editor : Frifod