Aktivitas Vulkanik Meningkat, Badan Geologi Naikkan Status Gunung lbu ke Level IV “AWAS”
2 min read
TOP-NEWS.id, BANDUNG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status Gunung Api lbu di Halmahera Barat, Maluku Utara menjadi Level IV (AWAS) dari sebelumnya Level III (SIAGA).
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung lbu, maka tingkat aktivitas Gunung lbu dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 15 Januari 2025 pukul 10.00 WIT,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Rabu (15/1).
Sejak 21 Juni 2024 Gunung lbu berada pada tingkat aktivitas Level III (Siaga). Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian/hari.
Pada periode Januari 2025, ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal 4.000 m dari atas puncak.
Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, secara visual aktivitas Gunung lbu mengalami peningkatan. Sejak 1 — 14 Januari 2025 terjadi empat kali letusan dengan ketinggian kolom erupsi mencapai 3.000 meter.
Pada 11 Januari 2025 pukul 19:58 WIT serta 15 Januari 2025 pukul 07:1 1 WIT ketinggian kolom erupsi mencapai 4.000 meter dari kawah puncak.
Sejak sekitar awal Januari 2025, terdapat kecenderungan peningkatan kejadian gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik yang sumber gempanya berada di sekitar Gunung lbu, sehingga potensi terjadinya letusan meningkat.
Dari data deformasi memperlihatkan terjadinya inflasi yang mengindikasikan terjadinya penggembungan pada tubuh gunung api akibat adanya tekanan fluida dari kedalaman.
Sehubungan dengan aktivitas Gunung lbu pada Level IV (AWAS) tersebut, Badan Geologi meminta masyarakat di sekitar Gunung lbu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati G. lbu di dalam radius 5 kilometer (km) dan sektoral 6 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. lbu.
Selain itu, penduduk yang berada di luar radius 5 km dan berada di luar sektoral 6 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata) serta mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak G. lbu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak,” imbau Wafid.
Masyarakat di sekitar Gunung lbu juga diingatkan tetap tenang, tidak panik tentang informasi yang salah terkait erupsi Gunung lbu, dan senantiasa mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat atau PVMBG Badan Geologi di Bandung.
“Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait Iainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan website Badan Geologi https://geoloqi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook, Instagram dan Twitter),” pungkasnya.
Sumber : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral