Sikap Kurang Terpuji dan Belum Klarifikasi, Oknum Kapolresta Manokwari Arogan terhadap Bawahannya
3 min read
TOP-NEWS.id, MANOKWARI – Belakangan ini, semakin banyak aksi arogan atasan tidak terkendalikan terhadap bawahannya, apalagi kejadian ini di kesatuan penegak hukum di Tanah Air. Hal ini seperti terjadi terhadap anggota kepolisian di Manokwari, Papua Barat. Adalah, Aipda Michael Kobis Rapami SE MH yang apes mengalami sikap arogan yang dilakukan atasannya sendiri, yakni Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong SIK MSi.
Advokat Yan Christian Warinussy SH, sebagai penasihat hukum Aipda Rapami mengatakan bahwa kedatangannya bersama Aipda Rapami (korban) bersama istrinya (Meylita Hasbue), Jumat 24 Maret 2023 sedang menunggu di ruang kerja Kepala Unit Tindakan Pidana Korupsi (Kanit Tipikor) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) dan terjadilah arogansi tersebut.
“Saya dan Aipda Rapami beserta istrinya sedang menunggu pukul 10:56 WIT ruang Kanit Tipidter, tiba-tiba datang oknum Kapolresta Manokwari tersebut berseragam lengkap anggota Polri berdiri tepat di sisi kiri saya dan berkata kasar kepada klien saya (Aipda Rapami,” ungkap
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy SH dalam keterangan tertulis kepada TOP-NEWS.id,
Yan menjelaskan, saat dirinya bersama Aipda Michael Kobis Rapami dan istrinya Meylita Hasbue, kami mengalami sikap arogan dan intimidasi yang dilakukan seorang oknum Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong SIK MSi di ruang kerja Kanit Tipikor Sat Reksrim Polresta Manokwari.
“Kami sedang tunggu Kanit Tipidter Ipda Hardianto Marianus SH MH terkait surat panggilan kedua klien saya tersebut untuk menghadap sehubungan dugaan tindak pidana korupsi dana hibah untuk Pengamanan Pilkada Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2020 senilai Rp 1,2 miliar,” ujar Yan.
Kapolresta Manokwari Berseragam Lengkap Polri
Tiba-tiba, kata Yan, datang oknum Kapolresta Manokwari tersebut dengan berseragam lengkap anggota Polri dan berdiri tepat di sisi kirinya dan berkata dengan nada kasar kepada kliennya.
“Kamu kenapa memeras orang dengan bawa nama saya? Tanya Kapolresta, dan klien saya Rapami menjawab, “oh itu karena ada pengaduan, jadi kami di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) mengundang untuk klarifikasi”,” jelas Yan menirukan pembicaraan Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong dan Aipda Rapami.
Selanjutnya Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong melanjutkan, “dasar mu apa”, dengan wajah geram kepada Aipda Rapami yang masih didampingi penasihat hukumnya dan istri Rapami.
Rapami sebagai anggota Polresta Manokwari menjawab, “izin komandan, itu kami hanya mengundang untuk klarifikasi saja di SPKT”. Kapolresta bertanya kembali, “iya dasar mu apa?”
Tak lama kemudian Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong dibisikan Kasat Reskrim Polresta Manokwari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Nirwan Fakaubun SIK MH, “komandan izin Rapami ada didampingi pengacaranya”.
“Lalu oknum Kapolresta Manokwari ini bertanya kepada saya, “bapak pengacaranya? Saya jawab pendek “iya”. Kemudian oknum Kapolresta ini mengatakan, “untung kamu sudah kooperatif”, sambil pergi meninggalkan kami bertiga diikuti Kasat Reskrim Polresta Manokwari tersebut,” cerita Yan.
“Selanjutmua saya dan istri Aipda Rapami merasa heran dan sangat menyesalkan sikap dan tindakan seorang Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong tersebut yang arogan dan bersifat intimidatif terhadap saudara Rapami yang juga adalah anggota Polri tersebut,” tandasnya.
Menurutnya, meskipun pangkat dan jabatannya berada di bawah Kombes Pol RB Simangunsong tersebut, “Namun pandangan kami, saudara Rapami sama sekali tidak melakukan pelanggaran hukum terkait dia mengirimkan surat undangan kepada warga masyarakat yang diadukan ke SPKT Polres Manokwari dan berdasar hukum dalam kapasitasnya selaku petugas Polri di SPKT selama ini,” tutur Yan tegas.
Sebagai pengacara yang sudah malang melintang tangani kasus, tentunya Advokat Yan Christian Warinussy akan tetap membela kliennya yang dirasakan diintimidasi oleh atasannya yang berpangkat perwira tinggi.
“Kami melihat jelas sikap oknum Kapolresta Manokwari Kombes Simangunsong ini sangat berbeda dan bertolak belakang dengan sikap dan gaya mantan Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom yang cenderung sangat familiar, santun dan mengayomi anggotanya dahulu, termasuk klien kami Aipda Rapami,” ucap Yan.
Untuk itu, kata Yan, kami mendesak Kapolda Papua Barat agar memberikan pembinaan kepada oknum Kapolresta Manokwari tersebut agar tidak bertindak sewenang-wenang kepada bawahannya.
Hal ini demi kehormatan dan citra Polri di mata warga masyarakat dan di kalangan anggota Polri, termasuk kaum keluarga Bhayangkari. Karena atasan adalah harus memberikan contoh yang baik kepada bawahan dan perlu klarifikasi serta soslusi yang baik bila ada masalah.
Editor: Frifod