fbpx
Jumat, 27 Juni 2025

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Pdt Alberth Yoku Apresiasi KPK ke Papua Tangani Kasus Hukum Lukas Enembe dengan Bijak

3 min read

TOP-NEWS.id, JAYAPURA – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Papua Pendeta (Pdt) Alberth Yoku menyampaikan pernyataan terkait kedatangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri bersama timnya serta dokter dari Ikatan Dokter Indonesia ke Jayapura untuk menemui dan memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe dalam kasus gratifikasi Rp 1 miliar.

Sebagai tokoh agama, Pdt Alberth Yoku memberikan apresiasi kepada KPK yang bijaksana dengan metodenya serta strateginya datang memeriksa Lukas Enembe sangat berbeda dengan daerah lain dalam menangani kasus hukum.

“Ini luar biasa dan sangat berhikmat serta bijaksana penanganan pemerintah pusat melalui KPK untuk masalah dihadapi di Papua, yang secara khusus menemui Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa hari lalu (Kamis, 3/11),” kata Pdt Alberth Yoku dalam keterangannya diterima redaksi, Sabtu (6/11/2022).

Dikatakan Alberth bahwa dalam menangani berbagai masalah yang terjadi di Tanah Papua perlu melakukan metode dan strategi yang berbeda dengan wilayah lain.

Dirinya berterimakasih kepada pemerintah pusat melalui KPK bersama tim dokternya datang dan sudah melakukan beberapa langkah bijak mengizinkan para dokter dari Singapura melakukan pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe dengan rekomendasi dari dokter pribadi gubernur (dr Anton Mote).

“Saya apresiasi kepada KPK bersama timnya menemui Gubernur Papua Lukas Enembe melakukan percakakan yang hangat sebelum melakukan pemeriksaan terkait kasus yang menimpa Gubernur Papua,” ujar Alberth.

Dia menjelaskan, walaupun banyak pandangan berbeda dari kalangan mana pun terkait kedatangan KPK menemui Lukas Enembe yang oleh KPK sudah menetapkan sebagai tersangka, dirinya berterimakasih sebagai tokoh agama dan menilai kalau ini adalah bentuk resolusi konflik dengan pola metode konseling, metode untuk beradaptasi dalam situasi khusus keadaan Papua didalam penegakan hukum.

Hukum tidak Kenal Kompromi

“Tentunya hukum tidak kompromi dengan kesalahan, tetapi pola metode menyelesaikan tersangka hukum harus ada strategi. Belum lama ini saya sudah sampaikan harus ada satu titian khusus dalam menangani masalah-masalah di Papua,” tutur tokoh agama ini.

Kedatangan KPK bersama timnya, dirinya menilai bahwa ini langkah peristiwa konseling atau mediasi yang dibutuhkan di Papua. Jadi menurutnya, penyelesaian-penyelesaian masalah di Tanah Papua tentu harus melalui mekanisme khusus, tetap bukan mengabaikan masalah hukum.

Tetapi untuk menciptakan daya dukung, menciptakan sinergitas dan menciptakan kerjasama pemerintah untuk melayani rakyat, serta hukum yang mengedukasi rakyat.

“Hal inilah menurut saya memberikan apresiasi dan dukungan terhadap kerja KPK sampai saat ini. Terimakasih Bapak Gubernur Lukas Enembe dan kuasa hukumnya juga seluruh keluarga besar yang telah menyambut dan menerima KPK, karena memberi ruang dalam penugasan KPK hingga selesai,” tandas bapak pemerhati Tanah Papua.

Ia menambahkan, kedatangan KPK bersama timnya dalam tugasnya menangani kasus hukum, sama halnya tugas dari tokoh agama.

“Kita mendatangi orang dan melakukan konseling serta melakukan percakapan-percakapan menyelesaikan kasus-kasus secara damai, secara pendekatan kemanusiaan. Tentunya ini semua dari Tuhan yang Maha Kuasa kepada pemuka agama melalui kitab sucinya menyampaikan imbauan hal-hal menyangkut firman serta hukum-hukum yang berlaku dari sisi Tuhan supaya manusia kembali ke jalan benar.

“Menusia didatangi oleh Allah dan dikunjungi serta mendapat relasi-relasi spiritual yang iman, tetapi semua itu untuk mengajar manusia agar kembali ke jalan yang benar. Dari sisi inilah saya memberikan apresiasi kepada pemerintah juga KPK. Saya Pdt Alberth Yoku, Ketua FKUB memberikan dukungan 100 persen atas langkah-langkah pemerintah dan KPK mau hadir di Tanah Papua secara bijak tangani masalah hukum,” pungkas Pdt Alberth Yoku, sembari menyampaikan kepada seluruh orang asli Papua agar menghormati hukum, menghormati pemerintah, menghormati orang yang bekerja yang baik dalam menegakkan kebenaran dan keadilan yang selalu kita teriakan di Tanah Papua.

“Kepada keluarga besar saya yang berada di Koya (Keluarga Lukas Enembe), saat ini sudah bulan November dan kita akan memasuki hari-hari penantian kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Untuk itu, mari kita menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah, karena Bapak Gubernur adalah pemerintah dan kita kembali ke kampung-kampung untuk mempersiapkan jemaat-jemaat kita merayakan Natal untuk memasuki Tahun Baru 2023,” tuturnya.

Damai sejahtera Tuhan menyertai kita dan kerjasama pemerintah juga agama, adat dengan seluruh rakyat bersama masyarakat kita pelihara, Tuhan memberkati, amin.

Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.