Lestarikan Tradisional Lokal, Babinsa Biak Barat Bantu Warga Binaannya Tokok Sagu
2 min read
TOP-NEWS.id, BIAK BARAT – Upaya menjaga kelestarian budaya sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal, Babinsa Koramil 1708-03/Biak Barat, Serka Melky Nap turun langsung membantu warga menokok sagu menggunakan alat tradisional di Kampung Kbusdori, Distrik Swandiwe, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Minggu (27/4/2025).
Sagu, yang merupakan makanan pokok khas Suku Biak dan sebagian besar masyarakat Papua, diolah melalui tahapan panjang.

Mulai dari menebang pohon, menokok batang untuk mengambil pati sagu, hingga proses pemerasan dan pengendapan untuk menghasilkan tepung sagu siap olah. Semua tahapan tersebut, hingga kini tetap mempertahankan penggunaan alat-alat tradisional.
Serka Melky Nap mengatakan, kegiatan menokok sagu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Papua, khususnya di wilayah-wilayah pedalaman meski perkembangan zaman membawa banyak perubahan. Namun kebiasaan menggunakan alat tradisional untuk mengolah sagu tetap terjaga dengan baik.
“Tokok sagu, adalah warisan budaya yang menjadi identitas masyarakat Papua. Kami sebagai Babinsa merasa penting untuk terlibat langsung dalam kegiatan ini, agar lebih memahami nilai-nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat,” ujar Serka Melky Nap.
Ia menambahkan, keterlibatan Babinsa dalam kegiatan ini bukan hanya soal membantu tenaga, tetapi juga mempererat hubungan emosional dengan warga binaan.
Dengan terjun langsung ke lapangan, Babinsa dapat merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat serta memahami lebih dalam tantangan yang dihadapi dalam melestarikan tradisi.
“Kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk membangun kedekatan dengan warga. Melalui kerja bersama seperti ini, rasa kebersamaan dan solidaritas antara TNI dan masyarakat semakin kuat,” sambungnya.
Serka Melky Nap juga menegaskan bahwa pelestarian tradisi lokal seperti menokok sagu harus terus dilakukan dan dikenalkan kepada generasi muda agar warisan budaya tidak punah oleh arus modernisasi.
“Kami berharap, lewat kegiatan ini, semangat untuk menjaga warisan budaya tetap hidup. Ini penting bukan hanya untuk masyarakat di Kampung Kbusdori, tetapi juga untuk seluruh generasi muda Papua agar bangga terhadap budayanya,” tegasnya.
Di sisi lain, kehadiran dan bantuan dari Babinsa mendapat sambutan hangat dari Naftali Ruben Swom, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian Babinsa yang turun tangan membantu proses pengolahan sagu keluarga mereka.
“Kami merasa sangat senang dan bangga karena Bapak Babinsa hadir membantu kami. Ini bukan hanya soal tenaga yang diberikan, tetapi juga perhatian dan kehadiran yang sangat berarti bagi kami. Terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Tuhan selalu memberkati Bapak Babinsa dalam tugasnya,” ucap Naftali.
Editor: Frifod
Sumber: Penerangan Kodim 1708/BN