Aktivis Kemerdekaan Papua Filep Karma Ditemukan Meninggal Dunia di Pantai Base G
3 min read
TOP-NEWS.id, JAYAPURA – Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, meninggal dunia karena kecelakaan akibat tenggelam saat menyelam di perairan Jayapura, Papua, demikian keterangan keluarga. Jenazahnya ditemukan warga di Pantai Base G, Jayapura, Papua, Selasa (1/11/2022) pagi.
“Saya sudah ikut visum luar dan memang berdasarkan visum luar jelas bahwa bapak meninggal, karena tenggelam,” kata Audrey salah satu anak almarhum Filep Karma kepada wartawan di RS Bhayangkara, Jayapura, Selasa (1/11/2022) siang.
Audrey menjelaskan bahwa ada saksi dari keluarga yang berenang bersama Filep Karma di Pantai Base G, Jayapura, Minggu (30/10/2022).
Audrey menyebutkan bahwa saksi mata sempat berbincang dengan Filep bahwa dia berencana menyelam, namun air naik.

“Jadi menunggu sampai air turun,” jelas saksi mata, seperti ditirukan anak almarhum, Audrey.
Ia juga menambahkan, tidak diketahui kapan persisnya Filep kemudian memutuskan untuk menyelam di perairan itu, karena saksi mata saat itu meninggalkan lokasi tanpa bapak.
Ia juga menjelaskan, pada Selasa (1/11/2022) pagi, Audrey dihubungi melalui telepon supaya datang ke Pantai Base G, Jayapura.
“Dan saya sampai di Base G, saya menemukan bapak dalam keadaan meninggal dunia,” ucapnya dengan nada sedih.
Di hadapan wartawan, Audrey Karma mengharapkan agar semua pihak merelakan kepergian ayahnya.
“Jadi mari kita merelakan bapak, tidak ada lagi isu-isu atau hoax-hoax yang beredar, karena ini murni bapak kecelakaan,” katanya, sembari meminta “tidak perlu ada kekerasan atau isu-isu mau demo atau apa segala macam, kumpul massa dan sebagainya, tidak perlu.”
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon menyatakan pihaknya menggandeng Komnas HAM Papua untuk menyelidiki penyebab kematian aktivis Filep Karma (62), yang ditemukan meninggal di Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Selasa (1/11/2022) sekitar pukul 05.00 WIT.
“Digandengnya Komnas HAM Papua agar lebih transparan,” ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor Mackbon pada hari yang sama, sebari menambahkan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Sementara itu, korban ditemukan meninggal pada pagi, saat warga hendak menyelam untuk menangkap ikan. Dari hasil identifikasi, korban diketahui bernama Filep Karma dan jenazah saat ini sudah dibawa ke rumah duka.
“Tim dokter RS Bhayangkara sudah melakukan visum luar, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” ungkap Kapolresta.
Kapolresta mengatakan, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban yang ditegaskan dalam surat pernyataan.
Filep Karma Tokoh Pejuang Papua
Filep Karma merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Papua. Filep sempat memimpin pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak, Papua pada 1998 dan akhirnya dipenjara, namun dua tahun kemudian dia dibebaskan.
Pada 2004, dia kembali melakukan aksi serupa sehingga dituduh makar. Ia dituduh berkhianat setelah menggelar peringatan kemerdekaan pada 1 Desember 2004. Filep dihukum 15 tahun penjara, namun akhirnya dibebaskan pada 19 November 2015.
Filep bebas pada 2015 setelah mendapat remisi dari Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), remisi yang sebetulnya ia tolak.
Dia sempat mengkritik Pemerintahan Jokowi karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua yang semakin memburuk.
Padahal, Jokowi berjanji agar Papua menjadi tanah yang damai saat memberikan sambutan di acara Natal Bersama Nasional di Jayapura pada Desember 2014, dua bulan setelah dia dilantik sebagai Presiden.
Jokowi saat itu menyatakan dirinya ingin mendengarkan lebih banyak suara rakyat Papua.
“Semangat untuk mendengar dan berdialog dengan hati,” kata Presiden dalam sambutannya. “Inilah yang ingin saya gunakan sebagai pondasi untuk menatap masa depan Tanah Papua.”
Laporan Setara Institute terakhir menunjukkan bahwa dugaan peristiwa pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat sepanjang 2015-2016 justru kian meningkat. Dari 16 peristiwa pada 2015 menjadi 68 peristiwa di medio 2016.
Reporter: Frifod
Editor: Frifod