Sukses Vale Indonesia Jadi Contoh BUMN Tambang Lain
4 min read
TOP-NEWS.id, JAKARTA – Pad tanggal 17 Desember 2021, Letjen TNI Purn Doni Monardo mendarat di Bandara Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lalu menempuh jalan darat 6,2 km dalam waktu 12 menit menuju kompleks tambang PT Vale Indonesia Tbk (PTVI).
Tak jauh dari bangunan center point tambang di tepi Danau Matano, Doni keluar jalur dan berjalan ke arah pohon trembesi. Rupanya pohon itu berasal dari Brigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti, Kariango, Sulawesi Sulsel saat Doni menjabat komandan pada 2006 -2008.
Ia bukan trembesi satu-satunya. Hampir di seluruh wilayah Luwu Timur telah tumbuh trembesi-trembesi menjulang menghijau.
Jejak-jejak Doni Monardo bahkan tertanam subur di Kariango, jauh sebelum ia menjabat Komisaris Utama Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia).
Alhasil, kehadiran Doni ke Kariango seperti jalan di atas garisnya sejarah. Di lokasi tambang PTVI itu pula, Doni memastikan konsistensi PTVI melaksanakan program keberlanjutan dan good mining practice. Ia bahkan meminta keberhasilan program tersebut dapat diikuti oleh BUMN tambang lainnya.
PTVI merupakan perusahan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi yang beroperasi di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel dan berdiri sejak 25 Juli 1968.
MIND ID memegang kepemilikan saham pada PTVI sebesar 20 persen. Holding tambang itu menuntaskan transaksi pembelian saham PTVI pada 7 Oktober 2020.
Dalam dua hari kunjungan, Doni mengapresiasi program reklamasi bekas tambang. Terlebih ketika ia melihat dari dekat kebun bibit yang ada di sana. Dua jenis pohon langka bahkan tersemai subur, eboni dan biti.
Berkat konsistensi PTVI dalam melaksanakan program keberlanjutan dan good mining practice, MIND ID mendukung rencana perubahan status kontrak karya PTVI menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Perubahan status tersebut, diyakini akan memperkuat sinergi MIND ID dan PTVI dalam peningkatan nilai tambah komoditas nikel Indonesia di masa yang akan datang.
Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan mengatakan, keberadaan saham MIND ID dalam PTVI dalam rangka mengelola sumber daya strategis Indonesia.
“Kepemilikan saham MIND ID pada PTVI juga menambah portofolio serta hilirisasi komoditas nikel Perushaaan,” kata Dany.
Kinerja Optimal
Sejauh ini, PTVI menunjukkan kinerja yang optimal. Data terakhir, kuartal 1 tahun 2022 membukukan laba bersih 67,7 juta dollar AS, atau tumbuh 100,77 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 33,7 juta dollar AS.
Laba itu dibukukan dari pendapatan sebesar 235,08 juta dollar AS atau tumbuh 13,8 persen dibandingkan kuartal 1 tahun 2021 yang senilai 206,6 juta dollar AS.
Terpisah, Presiden Direktur PTVI Febriany Eddy mengatakan, PTVI terus berkomitmen melaksanakan tata kelola dan praktik operasional yang baik.
“Komitmen perusahaan terhadap environment, social dan governance (ESG) juga ditunjukan dengan pemenuhan prinsip ICMM (International Council on Mining and Metals),” tutur Febriany.
Sejauh ini, PT Vale Indonesia memiliki cadangan nikel yang cukup besar dan telah melakukan hilirisasi nikel di Sorowako, Sulsel. PTVI juga sedang menginisiasi proyek pengembangan hilirisasi nikel di Bahodopi dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Komitmen keberlanjutan PTVI ditunjukan dengan deklarasi perusahaan terhadap komitmen untuk mencapai Net Zero Emission dari scope 1 dan scope 2 pada tahun 2050 atau lebih awal, selaras dengan ambisi Paris Agreement.
Bukan hanya itu, PT Vale Indonesia juga terus berkomitmen menyerap tenaga kerja lokal sebagai bentuk nilai tambah keberadaan perusahaan untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional.
Hingga saat ini, PTVI sudah memperkerjakan 2.966 karyawan dengan presentase 86,6 persen (dari Luwu Timur), dan 99,7 persen karyawan di lingkungan perusahaan adalah putra-putri terbaik Indonesia.
PTVI melaksanakan program-program pengembangan masyarakat dengan mengedepankan kemitraan tiga pilar, yakni Pemerintah, Masyarakat, dan Perusahaan.
“Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) menggunakan tiga Skema, yaitu Pembangunan Kawasan Pedesaan Mandiri (PKPM), Kemitraan Strategis & Kontribusi Strategis,” jelas Febriany.
Program PKPM yang dikembangan perusahaan meliputi, penguatan 10 kawasan dengan target minimal 7 konsolidasi, 2 mandiri dan 1 berdaya saing, 10 Badan Kerjasama Antara Desa (BKAD), terciptanya 6 Bumdesma dan 4 Pusat Pertanian, fasilitas produksi pertanian, dibentuknya 2 desa wisata, serta dilakukannya konservasi pesisir laut.
PTVI bersama pemerintah daerah juga sepakat menunjang industri agro bisnis dan pariwisata. Hal ini diperkuat dengan hibah Bandara Sorowako kepada pemerintah dengan tujuan untuk pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya pariwisata.
Di bidang lingkungan, PTVI secara aktif menjaga kualitas air danau di Kompleks Danau Malili yang berdekatan dengan areal tambang. Danau Kompleks Malili terdiri dari tiga danau yang berada di Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
Tiga danau tersebut antara lain, Danau Matano, Mahalona, dan Danau Towuti. PTVI juga melakukan reklamasi lahan bekas tambang secara progresif. Targetnya, 70 persen lahan akan direklamasi di tahun 2025.
Perusahaan juga fokus pada penanaman pohon. Sebanyak 3,7 juta pohon telah ditanam, di antaranya endemik Ebony (Diospyros celebica), Dengen (Dillenia serata), Kaloju (Caralia braciata), Mata kucing (Hopea celebica) dan jenis unggulan lokal.
Total Rehabilitasi PTVI seluas 10.280 hektare dengan rincian 10.000 hektare di luar daerah operasional dan 280 hektare di dalam daerah operasional.
PU/Pemred: Ketty Saukoly