Dalam 5 Bulan, 81 Ribu Kasus TBC Terungkap di Jabar, Wamenkes: Deteksi Dini Harus Diperluas
2 min read
(Foto:Kemenkes)
TOP-NEWS.id, BANDUNG – Provinsi Jawa Barat kembali mencatat alarm keras soal tuberkulosis (TBC). Dalam audiensi Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Benjamin Paulus Oktavianus (dr. Benny) dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Sate, terungkap bahwa 81.864 kasus TBC sudah ditemukan hanya dalam lima bulan pertama 2025.
Angka ini bagian dari estimasi 234 ribu kasus TBC yang membayangi provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia. dr. Benny menegaskan kunci percepatan ada pada penemuan kasus aktif di lapangan.
“Pertemuan ini menyoroti kebutuhan untuk memperkuat penemuan kasus aktif (ACF), pemerataan penggunaan mobile X-ray dan TCM, serta pentingnya penanganan stigma yang masih melekat pada TB dan kusta,” katanya.
Ia juga memuji upaya Pemprov Jabar yang memperkuat layanan primer dan meningkatkan kapasitas puskesmas. Menurutnya, strategi berbasis komunitas ini harus semakin agresif agar penemuan kasus tidak lagi tertinggal dari estimasi beban TBC di lapangan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menggerakkan seluruh kabupaten/kota.
“Pemprov Jabar tengah menyiapkan pengumuman resmi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat sebagai bentuk ajakan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan, memanfaatkan layanan skrining, dan memperkuat peran masyarakat dalam mendukung keberhasilan pengobatan,” ujarnya.
Ia juga mengundang Wamenkes untuk hadir dalam kegiatan lapangan provinsi dalam waktu dekat. Menurutnya, momentum ini akan menjadi dorongan besar untuk menyatukan langkah menghadapi TBC dan kusta secara terpadu.
Tak berhenti di situ, Dedi mengumumkan rencana kunjungan incognito ke sejumlah puskesmas.
“Hasil kunjungan ini akan menjadi dasar perbaikan layanan dan penyempurnaan strategi provinsi,” kata Dedi.
Sementara itu, capaian pengobatan TBC di Jawa Barat masih tertinggal. Keberhasilan terapi TBC Sensitif Obat baru mencapai 80 persen dari target nasional 90 persen.
Untuk TBC resisten obat, baru 1.063 kasus yang tertangani dari target 2.866, menunjukkan kesenjangan besar yang harus segera dibereskan.
Beban TBC juga diperparah komorbid
Jawa Barat mencatat 4.763 pasien TB dengan Diabetes Mellitus (DM) dan 1.165 pasien dengan HIV, dengan angka kematian mencapai 2.294 jiwa. Angka ini memperkuat posisi Jabar sebagai episentrum TBC nasional.
Sumber : Kemenkes
(Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI)
