fbpx
Sabtu, 4 Oktober 2025

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Gempa M6,5 di Sumenep, 373 KK Mengungsi, 3 Warga Terluka, BNPB dan BPBD Jatim Salurkan Bantuan

2 min read

TOP-NEWS.id, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terkini pasca gempa bumi Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Selasa, (30/9) pukul 23.49 WIB.

Data BNPB menunjukkan bahwa hingga Jumat pagi (3/10), gempa berdampak pada 6 kabupaten dan 1 kota. Kabupaten Sumenep tercatat sebagai wilayah paling terdampak, khususnya di Desa Pancor, Prambanan, dan Gayam, yang mengalami kerusakan cukup parah.

Total sementara terdapat 25 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang, 12 rumah rusak ringan, serta lebih dari 100 rumah terdampak lainnya. Selain itu, 12 fasilitas ibadah, 2 fasilitas kesehatan, 5 fasilitas pendidikan, dan 1 rumah dinas juga dilaporkan rusak.

Dari sisi korban, tercatat 3 orang luka-luka di Kabupaten Sumenep. Ketiganya telah mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat dan diperbolehkan kembali ke rumah. Sementara itu, sekitar 373 KK atau 1.306 jiwa mengungsi, dengan 6 KK atau 16 jiwa tercatat terdampak langsung.

“Dalam penanganan darurat, BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD kabupaten/kota terus melakukan monitoring, pendataan, serta distribusi bantuan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Mihari, Ph.D dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Sejumlah logistik telah disalurkan, termasuk makanan siap saji, lauk pauk, terpal, selimut, tambahan gizi, serta paket family kits. Hingga kini, kondisi di beberapa wilayah berangsur pulih. Listrik di Kecamatan Gayam, Sumenep, sudah kembali normal.

Namun, BNPB tetap menghimbau masyarakat agar tetap waspada, menghindari bangunan yang retak atau rusak, serta memeriksa kelayakan rumah sebelum kembali ditempati.

BNPB juga merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sumenep segera menetapkan SK Tanggap Darurat Bencana untuk mempercepat proses penanganan.

Selain itu, percepatan pendataan kerusakan serta distribusi bantuan perlu dilakukan agar kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.

Sepertu diketahui, gempa M6,5 yang mengguncang Sumenep berpusat di laut pada kedalaman 11 KM dengan koordinat 7.25 LS – 114.22 BT. Hasil pemodelan BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami, meskipun dirasakan kuat di sejumlah daerah.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4.4

Sumber : BNPB
(Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.