Ini Kata Ilmuan Afsel Gejala Terinfeksi Varian Omicron
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Afrika Selatan (Afsel) melaporkan peningkatan kasus reinfeksi Covid-19 karena varian Omicron. Mereka yang sebelumnya sudah terpapar, kembali terinfeksi Corona usai kasus B.1.1.529 Omicron terus meluas.
Varian Omicron dengan cepat menyalip varian Delta. Omicron menjadi dominan di Afrika Selatan, kasus meningkat secara dramatis.
“Infeksi sebelumnya menghasilkan antibodi yang melindungi tubuh terhadap Delta, tetapi sekarang dengan Omicron tampaknya tidak demikian,” kata Anne von Gottberg, ahli mikrobiologi di Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afsel.
Bagaimana gejalanya?
“Tetapi gejala untuk pasien yang terinfeksi ulang dan mereka yang terinfeksi setelah vaksinasi tampaknya ringan,” lanjut dia, dikutip dari Reuters, Jumat (3/12/2021).
Ia meyakini kasus reinfeksi ulang tak memicu gejala Covid-19 parah. Terlebih pada pasien yang sudah divaksinasi, beberapa kasus yang ditemukan di Afsel menunjukkan gejala Covid-19 varian Omicron pada pasien tersebut tergolong ringan.
Di sisi lain, Von Gottberg menyayangkan larangan perjalanan yang diberlakukan oleh banyak negara pada penumpang dari Afsel. Sebab, hal ini berdampak negatif pada logistik penelitian ilmiah terkait varian Omicron.
“Ada lebih sedikit penerbangan yang bisa dipilih untuk membawa reagen, membawa peralatan, selain mengirim spesimen dan isolat agar orang dapat mengetahui karakter varian Omicron,” terang dia.
Kapasitas whole genome sequencing Afrika dinilai memerlukan bantuan negara lain. Baru lebih dari 50 persen wilayah Afrika yang mampu melakukan analisis WGS tersebut, menurut WHO.
Kabar baiknya, cakupan vaksinasi di Afrika mulai meningkat. Pasokan vaksin Covid-19 untuk negara tersebut mulai berdatangan. Tingkat vaksinasi yang rendah sebelumnya dinilai pakar membantu virus terus bermutasi menjadi varian ‘super’.
“Vaksin mulai mengalir ke wilayah-wilayah di Afrika dengan cara yang sangat dapat diprediksi dan stabil,” jelas Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Afrika Dr John Nkengasong.
Meski begitu ia memberi catatan tingkat kepercayaan warga Afrika terhadap vaksin masih sangat rendah.
Editor: Frifod