Direktur Eksekutif LP3BH Meminta Gubernur dan Kapolda PB Berikan Penjelasan kepada 72 Casis Polwan Terkait Demo
2 min readTOP-NEWS.id, MANOKWARI – Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Advokat Yan Christian Waeinussy, SH meminta agar Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan, MSi dan Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing untuk memberi penjelasan mengenai tuntutan 72 calon siswa polisi wanita (polwan) yang telah melakukan aksi demo di perempatan Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, Senin (30/8/2021).
Soal ini, Yan menanyakan, apakah benar mereka 72 casis polwan yang menurut informasi belum lolos Bintara Otsus 2021 Polda Papua Barat akan diakomodir dalam tambahan kuota yang diwacanakan?
Apakah memang ada perjanjian yang dibuat oleh Gubernur Papua Barat atau Kapolda Papua Barat untuk mengakomodir mereka?
“Karena, mereka yang berasal dari beberapa wilayah di Papua Barat itu telah berada di Manokwari selama lebih dari empat bulan. Menjadi pertanyaan mereka bisa bertemu bertahan di Manokwari atas arahan atau janji dari siapa? Pendanaan untuk akomodasi dan makan minum mereka ditanggung oleh siapa?,” tanyanya.
Sebab, menurutnya, jika tidak ada kebijakan dari Gubernur Papua Barat dan Kapolda Papua Barat, tentu ada pihak lain yang diduga sedang memanfaatkan situasi ini.
Dimana dana otsus tentu tidak hanya digunakan untuk kepentingan seperti ini saja, karena masih banyak masyarakat asli Papua yang membutuhkan pendanaan demi meningkatkan kesejahteraan ekonominya setiap saat.
“Saya kira Pemerintah Provinsi Papua Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Mandacan dan Kapolda Papua Barat semestinya tegas dalam hal ini. Termasuk soal penggunaan dana bagi Polda Papua Barat senilai Rp 35 miliar yang hendak didesak untuk membiayai penambahan kuota,” katanya.
“Ini perlu ada klarifikasi agar jika tidak proporsional untuk hal itu, maka saya kira baik sekali kalau Polda Papua Barat menggunakan kapasitasnya untuk mengusut dugaan adanya pihak tertentu yang hendak “bermain” di dalam situasi sulit 72 casis polwan tersebut,” tandasnya.